Pembahasan Lengkap Baik Pengertian Beserta Dampak Negatif Budaya Populer di Indonesia
Dari waktu ke waktu zaman terus berubah, dari yang sederhana menuju kepada yang lebih kompleks. Globalisasi juga ikut berperan dalam melakukan perubahan-perubahan di dunia. Globalisasi juga menjadi alat kapitalisme dalam mendistribusikan sesuatu yang bersifat budaya, yakni budaya populer.
Dulu sebelum munculnya android, hp yang masih dalam bentuk java dan symbian merupakan produk unggulan, namun setelah munculnya hp android, hp java dan symbian pun menjadi kurang diminati, semua beralih ke hp model android. Dalam perkembangannya, hp android lebih populer jikalau dibandingkan hp model keduanya. Selain itu dalam hp android juga lebih banyak menggunakan aplikasi-aplikasi, seperti WhatsApp, BBM, dll. dengan karakter emoji yang terlihat lebih hidup, hal demikian tidak bisa digunakan oleh hp model java dan symbian yang paling bisa dipakai untuk SMS-an.
Fenomena artis idola juga merupakan bagian dari budaya populer, misalnya saja artis kelas dunia yang keberadaannya telah menggeser artis-artis lokal. Tidak jarang orang-orang rela berdesakkan ketika artis internasional mempunyai jadwal konser di tanah air. Berapapun harga tiketnya, mereka rela untuk memperjuangkannya, hanya karena demi melihat sosok artis yang diidolakannya. Padahal jikalau kita sadari, semua itu hanyalah kesadaran palsu, lagi pula siapakah mereka artis internasional itu?, kenalkah mereka kepada kita?, kontribusi apa yang telah mereka berikan kedalam hidup kita?.
Suatu budaya bisa menjadi populer dan mengglobal melalui media massa, seperti televise dan surat kabar, sebagai bagian dari proses kapitalisme. Budaya-budaya yang populer tersebut tidak jarang pula menggerus budaya lokal yang ada. Selain itu produk budaya juga sangat berpengaruh terhadap masyarakat, seperti halnya permainan tradisional yang kian hari kian habis peminatnya, dan beralih kepada permainan yang sifatnya online. Padahal hal tersebut bisa menghilangkan identitas budaya lokal tertentu yang sebenarnya.
Namun, perlu kita ketahui pula bahwa budaya populer tidak selamanya berdampak negatif. Dibalik semua itu juga akan kita dapati dampak-dampak positifnya. Semua itu kembali lagi kepada kita bagaimana cara kita bisa menyikapinya.
Dampak Negatif Budaya Populer di Indonesia
Ada dua hal yang utama dalam budaya populer ini.
Pertama, suatu budaya populer memiliki karakter negatif karena dia diproduksi secara massal hanya untuk memenuhi kepuasan si pendengar atau si peniru yang membayarnya. Hanya dengan alasan komersial atau mencari keuntungan materi, karakter negatif dari produk kebudayaan tidak disaring, malahan cenderung dilanggengkan. Bisnis adalah bisnis, begitulah yang mereka katakan.
Kedua, budaya populer juga memiliki akibat dan pengaruh yang negatif. Contohnya, ketika kita menonton televisi atau pun video di youtube, terkadang kita seringkali terpengaruh oleh model-model yang ada pada film tersebut, intinya produk gaya hidup kita terpengaruhi atau diresapi oleh gaya hidup orang yang berbeda.
Selain itu dampak negatif dari budaya pop juga cenderung membuat kita menjadi lebih hedonistik. Iklan menjadi sarana dalam melancarkan jalannya kapitalisme, tidak jarang pemuda di Indonesia menjadi korban iklan. Menurut Marcuse, pengiklanan mendorong kebutuhan palsu—misalnya, keinginan untuk menjadi jenis orang tertentu, mengenakan tipe pakaian tertentu, memakan macam makanan tertentu, meminum minuman khusus, menggunakan barang-barang khusus dan seterusnya.
Posting Komentar untuk "Pembahasan Lengkap Baik Pengertian Beserta Dampak Negatif Budaya Populer di Indonesia"