Pura Lempuyang Surga Dari Ujung Timur Bali
Pura Lempuyang dahulu pernah diinformasikan berdasarkan pemotretan dari luar angkasa dilihat bahwa di ujung timur Pulau Bali muncul sinar yang amat terang. Sinarnya paling terang dibandingkan bagian lainnya. Tapi tidak diketahui pasti dari kawasan mana sinar itu berasal tetapi diduga sinar tersebut berasal dari Gunung Lempuyang. Pura Lempuyang terletak di puncak bukit Bisbis, kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. Pura Lempuyang difungsikan sebagai tempat suci untuk memuliakan dan memuja Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam perwujudannya sebagai stana Hyang Gni atau Dewa Isawara.
Pura Lempuyang berasal dari kata lempuyang yang berarti lampu, sinar dan hyang untuk menyebut Ida Shang Hyang Widhi. Dari kata itu lempuyang memiliki makna sinar suci Ida Shang Hyang Widhi yang bersinar terang.
Gunung lempuyang di dalam lontar Kutara Kanda Dewa Purana Bangsul menyatakan bahwa Sang Hyang Parameswara membawa gunung-gunung yang ada di Bali dari Gunung Mahameru di Jambhudwipa India. Potongan Gunung Mahameru yang dibawa ke Bali dipecah menjadi tiga bagian besar dan juga bagian-bagian kecilnya. Bagian Gunung Mahameru tengahnya dijadikan Gunung Batur dan Rinjani, sedangkan puncaknya menjadi Gunung Agung. Pecahannya yang lebih kecil menjadi deretan gunung-gunung. Gunung-gunung tersebut adalah Gunung Tapsahi, Pengelengan, Siladnyana, Beratan, Batukaru, Nagaloka, Pulaki, Puncak Sangkur, Bukit Rangda, Trate Bang, Padang Dawa, Andhakasa, Uluwatu, Sraya, dan gunung lempuyang. Gunung-gunung itu sebagai stana para Dewa manifestasi Tuhan untuk menjaga pulau Bali. Di dalam lontar itu juga disebutkan bahwa Sang Hyang Parameswara menugaskan putranya Sang Hyang Agnijayasakti turun ke Pulau Bali dan menjaga kesejahteraan Bali dan beliau berstana di Gunung Lempuyang bersama dengan dewa-dewa lainnya.
Pura Lempuyang didirikan oleh Rsi Markandeya sekitar abad ke-8 M. Pada saat itu Rsi Markandeya membuat sebuah pesantrian yang digunakan untuk keperluan persembahyangan sekaligus menyebarkan ajaran Hindu. Sekitar tahun 1950 ditempat didirikannya Pura Lempuyang Luhur kini, awalnya hanya ada tumpukan batu dan sanggar agung yang dibuat dari pohon hidup. Dibagian timur berdiri sebuah pohon sidhakarya besar yang kini sudah tidak ada lagi. Diduga pohon itu tumbang atau mati pelan-pelan tanpa ada generasi baru menggantikannya. Barulah pada tahun 1960 dibangun dua padma kembar, dan sebuah padma tunggal bale piyasan.
gambar pura lempuyang karangasem |
Di Pura Lempuyang terdapat sebuah Stana Dewa atau pelinggih yang bernama Tirta Pingit. Tirta Pingit ini merupakan air suci yang berasal dari rumpun bambu yang berjumlah tiga buah rumpun bambu. Jika pemedek atau umat hindu yang ingin mendapatkan tirta atau air suci ini maka para pemangku atau orang suci akan memotong batang bambu dari rumpun tersebut, dari batang bambu itu akan keluar air, air itulah yang diamakan tirta pingit. Pelinggih Tirta Pingit terletak diantara rerumpunan bambu yang tumbuh di puncak pada lokasi Pura Lempuyang Luhur.
Posting Komentar untuk "Pura Lempuyang Surga Dari Ujung Timur Bali"